merelakan belum (tentu) juga mengikhlaskan

Mungkin suatu hari nanti kamu ingin menanyakan sesuatu padaku,
tentang bagaimana rasaku saat ini ? atau sudah sebaik apa hidupku detik ini ? 
aku tak akan pernah punya jawaban untuk itu. 
Sebab aku belum pada titik menyerah padamu, aku hanya sedang menyerah pada keadaan. 
Aku tau bahwa menerjang badai yang sengaja kau buat untukku menjauh adalah tidak mungkin.
dan pada hari ini aku hanya bisa bertahan, pada satu titik yang menurutku aman. 
yaitu, menunggumu... 
ya, tidak adil memang jika hanya aku yang menunggu sedangkan kamu sudah menemukan yang baru.
tapi, seperti yang selalu kamu bilang "sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik" .
dan yang bisa aku lakukan saat ini memang hanya menunggu. 
menunggu kamu kembali, atau menunggu semesta memberiku keikhlasan untuk merelakan. 
karna sampai hari ini , aku hanya merelakan. 
sampai hari ini aku masih bertahan untukmu. 
dan berusaha merubah apa yang menurutmu terburuk di diriku. 
aku merelakanmu meninggalkanku , untuk apa yang menurutmu adalah kebahgiaanmu. 
Jika kamu memang sudah benar-benar bahagia untuk saat ini. 
aku adalah orang yang paling terluka karna pernah sebodoh ini merelakanmu meninggalkanku. 

-apnps 
Surabaya , 29 April 2021 
📍 Komunitas Kopi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello, 2022 :)

WELCOME, 2023.

Datang, Singgah, Hilang...